KERANJANG TAKAKURA
Sampah
?!? Hmm dalam bayangan kita, atau kalo kita melihatnya adalah jijik,
kotor, bau, menyusahkan… mending lari… Kalo musim hujan gini, sampah
juga jadi biang penyebab banjir : bikin mampet saluran air, pintu air,
selokan. Bikin penyakit kulit, pencemaran lingkungan… Di kota besar,
masalah sampah yang ber-ton-ton skalanya (asumsi 1 keluarga menghasilkan
2-4 kg/hari), bisa jadi masalah sampai bupati, gubernur, kalo perlu
presiden turun gunung (tapi ga lah yaw?). Permasalahan dengan lokasi TPA
(tempat pembuangan akhir) sampah saja mulai banyak protes. Dan ada
istilah sampah perkotaan sudah “menggunung” karena tidak terangkut
dengan lancar. Tapi, apa yang bisa kita lakukan sendiri ??
Saat ini sampah rumah tangga telah dapat
kita oleh sendiri dan dengan cara yang ternyata sangat sederhana.
Dimulai dari kesadaran keluarga untuk menjadikan sampah menjadi bagian
dari tanggungjawab sosial. Bagaimana memulainya ?
Sampah rumahtangga pada umumnya terbagi atas 2 jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
merupakan sampah yang berasal bahan-bahan dari sisa mahkluk hidup yang
nantinya dapat diuraikan. Sampah inilah yang akan kita mulai kelola,
seperti sisa sayur-sayuran dari tumbuhan, sisa nasi, bungkil jagung,
daun pisang sebagai pembungkus / daun-daunan, sisa buah-buahan (kecuali
yang berkulit keras seperti salak, biji salak, biji sawo, dll), sisa
daging, roti, ikan, kardus/kertas lunak, dsb. Yang kedua adalah sampah anorganik
yaitu sisa bahan yang tidak atau lama untuk diuraikan, seperti plastik,
karet, kaca, kardus, tulang, bambu (tusuk sate/panggang),
busa/styrofoam, minyak, lemak, kaleng, botol, dsb. Boleh kita gabungkan
disini misalnya bahan B3 (bahan berracun dan berbahaya) seperti bahan
kimia, sisa obat anti nyamuk, serangga, sisa obat-obatan kimia. Nah
sampah yang seperti ini kita sisihkan dan lebih baik jangan dibakar,
katanya berperan kecil mengurangi emisi karbon Lagi pula kalo ada pemulung kan bisa disumbangkan.
Yang menjadi topik kita dalam mengelola
sampah rumah tangga ini adalah jenis sampah organik. Beberapa saran,
metode, cara sudah banyak yang merefensikannya, seperti penggunaan
mikroba pengurai, menggunakan kompos matang sebagai starter microba. Nah
yang terakhir ini akan dijadikan sebagai cara kita memulai mengelola
sampah rumah tangga.
Cara
ini diperkenalkan oleh Mr. Koji Takamura dari Jepang yang sering
disebut dengan ” TAKAMURA HOME METHOD” atau biasanya disebut “keranjang Takamura“.
Hasil dari cara ini akan menghasilkan sampah yang tidak menyebabkan
pencemaran, baik pencemaran bau atau keracunan tanah sehingga aman bisa
digunakan untuk kompos yang ramah lingkungan. Langkah- langkah
sederhananya sebagai berikut :
-
Siapkan keranjang sebagai wadah, bisa yang dari plastik atau keranjang dari bambu ataupun drum kecil dimana ada lubang untuk sirkulasi udara. Keranjang sampah platik ukuran 50liter biasanya yang ada tutupnya lebih banyak digunakan karena bisa menambah estetika.
-
Masukkan serbuk gergaji atau sekam sebagai bantalan dasar.
-
Masukkan dus karton yang ukurannya sesuai ke dalam keranjang sampah tersebut.
-
Masukkan kompos matang starter sebagai komposer awal. Penggunaan kompos ini sebagai media mikroba yang akan menguraikan sampah yang masuk.
Dengan cara ini sampah akan terurai dan siap dijadikan kompos
dalam 2-4 bulan. Namun bisa juga ditambahkan mikroba komposer (effective
microba) EM4 yang dari beberapa
pengalaman rekan-rekan mampu mempercepat pembuatan kompos hanya dalam 2
minggu. Diperlukan sekitar 8 kg kompos starter. Selanjutnya sampah
organik tersebut bisa dimasukkan ke keranjang takakura ini. Dan bila ada
sampah ukuran besar, sebaiknya diperkecil ukurannya, dicacah-cacah
seukuran 2cm untuk mempercepat penguraiannya.
Bila telah penuh, pindahkan kardus atau kantong kresek plastik
tersebut dan ganti dengan yang baru. Kantong/kardus yang telah penuh ini
disimpan 7-14 hari ditempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung untuk pematangan kompos tersebut.
Begitulah gambaran singkat tentang pengelolaan sampah rumah tangga
yang dapat dilakukan sendiri, tentunya dengan kesadaran untuk lebih
meuwujudkan ramah lingkungan. Penyebarluasan informasi ini tidak
dimaksudkan untuk komersial atau menjadi keuntungan pribadi. Metoda ini
sebenarnya telah mendapatkan hak paten (HAKI), oleh sebab itu untuk
lebih jelasnya, silakan klik keranjang takakura.
Demikian, mari kita berikan sumbangsih bagi lingkungan hidup, tidak
dari besarnya, tapi kepedulian untuk terus-menerus menjadikan hidup dan
kehidupan yang lebih baik lagi
Dengan cara ini sampah akan terurai dan siap dijadikan kompos
dalam 2-4 bulan. Namun bisa juga ditambahkan mikroba komposer (effective
microba) EM4 yang dari beberapa
pengalaman rekan-rekan mampu mempercepat pembuatan kompos hanya dalam 2
minggu. Diperlukan sekitar 8 kg kompos starter. Selanjutnya sampah
organik tersebut bisa dimasukkan ke keranjang takakura ini. Dan bila ada
sampah ukuran besar, sebaiknya diperkecil ukurannya, dicacah-cacah
seukuran 2cm untuk mempercepat penguraiannya.
Begitulah gambaran singkat tentang pengelolaan sampah rumah tangga
yang dapat dilakukan sendiri, tentunya dengan kesadaran untuk lebih
meuwujudkan ramah lingkungan. Penyebarluasan informasi ini tidak
dimaksudkan untuk komersial atau menjadi keuntungan pribadi. Metoda ini
sebenarnya telah mendapatkan hak paten (HAKI), oleh sebab itu untuk
lebih jelasnya, silakan klik keranjang takakura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar